Perhitungan Anggaran Biaya, yaitu penghitungan biaya secara detail dan terinci diadaptasi dengan perencanaan yang ada.
Tahapan Estimasi Biaya Penaksiran anggaran biaya yang dilakukan ialah melaksanakan proses perhitungan volume bangunan yang akan dibuat, harga satuan standar dari tipe bangunan dan kualitas finishing bangunan yang akan dikerjakan. Karena taksiran dibentuk sebelum dimulainya rancangan bangunan, maka jumlah biaya yang diperoleh ialah taksiran bergairah biaya bukan biaya bekerjsama atau actual, sebagai contoh:
Jenis bangunan dengan standar bangunan kelas A, maka harga satuan standarnya ialah @ Rp 1.500.000,-/m2, Luas bangunan 100 m2, maka perkiraan biaya yang dibentuk ialah : luas bangunan dikalikan dengan harga satuan standar, yaitu: 100 x @Rp 1.500.000,-/m2 = Rp 150.000.000,-
Tahapan Perhitungan Anggaran Biaya Perhitungan anggaran jelas dilakukan dengan cara menghitung volume dan harga-harga dari seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan, biar nilai bangunan sanggup dipertanggung jawabkan secara benar dan optimal. Cara penghitungan yang benar ialah dengan menyusun semua komponen pekerjaan mulai dari tahapan awal pembangunan (Pekerjaan persiapan) hingga dengan tahapan penyelesaian pekerjaan (Pekerjaan Finishing), contoh:
Pekerjaan Persiapan terdiri dari: pencucian lahan, cut and fill, pagar pengaman, mobilisasi dan demobilisasi.
Pekerjaan Sipil, terdiri dari pondasi, sloof, kolom, dinding dan rangka epilog atap.
Pekerjaan finishing, terdiri dari lantai, dinding, plafond dan epilog atap.
Pekerjaan Instalasi Mekanikal, Elektrikan dan Plumbing, terdiri dari jaringan listrik, telepon, tata suara, tata udara, air higienis dan air kotor.
Pekerjan luar/halaman, terdiri dari perkerasan jalan, jalan setapak, pagar halaman dan taman.
Cara penghitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) setiap item pekerjaan tersebut di atas biasanya dibentuk menurut jenis material dan komponen pekerjaan, contohnya :
Komponen beton, cara penghitungannya dilakukan dengan menciptakan perhitungan volume secara satuan isi (m3), dikalikan dengan harga satuan per m3 yang disusun menurut analisa penggunaan material per m3 @ Rp m3)
Komponen material lantai, dinding dan plafond dilakukan dengan menghitung luasan area yang ada (m2) dikalikan dengan harga satuan per m2 yang disusun menurut analisa penggunaan materi per m2 ( @ Rp/m2)
Baca juga: Inspirasi rumah minimalis Ridwan Kamil untuk anda jadikan rujukan. Komponen material pekerjaan finishing menyerupai tali air, talang air, jaringan pipa dan pengkabelan dilakukan dengan menghitung panjang materi yang digunakan (m1) dikalikan dengan harga satuan material perm1 (@ Rp/m1)
Komponen material besar menyerupai daun pintu, jendela dan peralatan dilakukan dengan menghitung jumlah material yang digunakan (unit) dikalikan dengan harga satuan material per-unitnya (@ Rp/unit), sanggup juga dengan perhitungan volume secara detail, yaitu : kusen (m3), daun pintu (m2), beling (m2), daun jendela (m2), material lainnya (bh). termasuk finishing.
Komponen material yang sulit dihitung tetapi harus dikerjaan dilakukan dengan memilih status lumpsum (ls), artinya untuk pekerjaan itu nilai besaran ditentukan menurut cakupan pekerjaan harus dikerjakan sesuai dengan yang dikekendaki oleh perancang, biasanya komponen ini tidak ada harga satuannya tetapi pribadi menyebutkan nilai total dari komponen pekerjaan tersebut
Usahakanlah untuk menghitung biaya berdiri & renovasi rumah secara detail alasannya akan lebih akurat dan cenderung hemat.
Estimasi Biaya Renovasi Rumah: Taksiran biaya bahan-bahan, Harga bahan-bahan yang digunakan biasanya harga bahan-bahan di daerah pekerjaan, jadi sudah termasuk biaya transportasi atau angkutan, biaya bongkar muat.
Taksiran biaya pekerja. Biaya pekerja sangat dipengaruhi oleh: panjangnya jam kerja, keadaan daerah pekerjaan, ketrampilan dan keahlian pekerja yang bersangkutan terutama dalam hal upah pekerja.
Taksiran biaya peralatan, Biaya peralatan yang dibutuhkan untuk suatu jenis konstruksi haruslah termasuk didalamnya biaya pembuatan bangunan-bangunan sementara (bedeng), mesin-mesin, dan alat-alat tangan.
Baca juga: Perkiraan estimasi singkat untuk membangun rumah minimalis tipe 36 Taksiran biaya tak terduga atau overhead cost, Biaya tak terduga biasanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu: biaya tak terduga umum dan biaya tak terduga proyek.
Taksiran Keuntungan atau Profit, Biaya laba untuk pemborong atau kontraktor dinyatakan dengan prosentase dari jumlah biaya total yang berkisar antara 8-15%.